Hanif Mulyadi

Mungkin sebagian orang berfikir, yang disebut sabar itu identik dengan masalah, dimana kita bisa sabar dalam menghadapi segala musibah,kehilangan,atau kekurangan harta, sebenarnya ada sabar satu lagi yg lebih tinggi yaitu sabar jika mendapatkan kesempatan, yaitu punya kesempatan tapi kesempatan itu adalah kesempatan yang negatif, dimana kita dapat dengan mudah uang bukan hasil jerih payah sendiri berupa sogokan dari seseorang, karena jabatan kita, sampai kita tidak bisa lagi membedakan itu hadiah atau sogokan, kita anggap itu semua hanya hadiah hasil jerih payah kita, atau kesempatan melakukan hubungan sex dengan gratis yang disodorkan oleh seseorang dengan senang hati, itulah puncak sabar yang sesungguhnya, sabar dalam menahan itu semua.

Ada lagi kita lihat acara reality show mama, dimana kita lihat ibunya berpakaian santun dan ada juga yang berjilbab, tapi jika anaknya dapat kesempatan jadi artis, semua itu menjadi halal, demi rating dan suruhan produser, semua itu menjadi tidak berlaku lagi, sang anak sah-sah saja membuka auratnya, bahkan ustazah kondangpun tidak bisa melarang keluarganya untuk berpakaian muslim lagi. kalah dengan Tuhannya dunia, "Popularitas"

Jika kita mencaci maki, bahkan meneriakkan bunuh pejabat yg koruptor atau rajam wanita/lelaki yang berhubungan badan diluar nikah,yang memperlihatkan anggota tubuhnya yg mestinya hanya diperlihatkan oleh suaminya saja, itu wajar-wajar saja, karena kita tidak mempunya kesempatan untuk melakukan atau mendapatkan hal itu semua dengan mudah, bagaimana kalau kita diposisi tersebut apakah kita sabar menghadapi itu semua.

Untuk itu Allah berulang-ulang menyampaikan, dalam Qur'an yg sering kita dengar surat Al-baqarah ayat 45 jadikan sabar sebagai penolongMU.

Maka bersabarlah teman-teman jika mendapatkan kesempatan yg menyenangkan, jika hal yg menyenangkan tersebut diMurkai Allah.SWT, Maka tinggalkan lah.